“SANI IDAMAN” MEMBUAT MAHASISWA KKN UNDIP JATUH CINTA
Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat agar dapat beraktivitas kembali secara normal. Salah satu kebiasaan baru yang harus diterapkan masyarakat adalah menjaga kebersihan tangan dengan memakai sabun dan air mengalir maupun dengan memakai hand sanitizer. Cuci tangan yang tidak sesuai dengan pedoman dapat mengakibatkan kuman dan bakteri di tangan tidak dapat mati secara maksimal. Selain itu, adanya peningkatan harga hand sanitizer menyebabkan masyarakat tidak memiliki hand sanitizer sebagai salah satu perlengkapan sehari- sehari di era new normal sekarang ini. Oleh karena itu, mahasiswa berinisiatif untuk melakukan program KKN “SANI IDAMAN”. Program ini mengajarkan warga untuk membuat hand sanitizer sendiri dari bahan alami yang jauh lebih murah, bahan mudah didapat, dan lebih ramah lingkungan.
Program KKN “SANI IDAMAN” dilaksanakan mahasiswa selama 2 minggu yaitu dari tanggal 25 Januari-8 Februari 2021. Kegiatan dimulai dengan observasi lapangan dahulu. Mahasiswa melakukan observasi terkait kebiasaan mencuci tangan warga dan ketersediaan bahan baku pembuatan hand sanitizer alami. Dari hasil observasi di Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak didapatkan hasil bahwa banyak warga yang tidak tahu cara mencuci tangan yang baik dan benar. Selain itu banyak warga yang bekerja sebagai buruh pabrik, akan tetapi banyak warga yang tidak membawa hand sanitizer saat bekerja. Dari hasil observasi di Desa Wringinjajar juga didapatkan bahwa banyak warga yang menanam lidah buaya di halaman rumah mereka. Daun sirih dan jeruk nipis juga mudah didapatkan, karena banyak warung yang menjualnya.
Observasi ketersediaan bahan pembuatan hand sanitizer |
Langkah selanjutnya setelah melakukan observasi
lapangan, mahasiswa menyiapkan materi edukasi. Mahasiswa akan mengajarkan warga Desa Wringinjajar
tentang cara membuat hand sanitizer dari bahan alami seperti daun sirih,
jeruk nipis, dan lidah buaya. Berdasarkan penelitian, daun sirih mengandung
anti bakteri untuk membunuh kuman, jeruk nipis mengandung anti oksidan untuk
mencegah oksidasi ekstrak daun sirih, dan lidah buaya digunakan untuk
melembabkan kulit. Adapun cara membuat hand sanitizer alami adalah
sebagai berikut:
Alat:
1. Pisau/gunting
2. Panci
3. Saringan
4. Botol spray
Bahan:
1. 50 gr daun sirih (12-15 lembar)
2. 20 ml air perasan jeruk nipis
3. Air perasan lidah buaya
Cara membuat:
1. Cuci daun sirih dan tiriskan
2. Potong kecil-kecil daun sirih
3. Rebus daun sirih dalam 200 ml air dengan api
kecil selama 15-30 menit
4. Setelah selesai, dinginkan dan saring
5. Tambahkan air perasan jeruk nipis dan lidah
buaya yang telah disaring
6. Aduk
7. Tuangkan ke dalam botol spray
8. Hand sanitizer siap digunakan
Mahasiswa juga menyiapkan poster sebagai media
edukasi. Poster tersebut akan dibagikan ke warga dan ditempelkan di dapur
warga, agar warga bisa melihat poster tersebut saat membuat hand sanitizer.
Media edukasi |
Mahasiswa melakukan edukasi dengan system
door to door, karena masih dalam suasana pandemi sehingga tidak boleh
mengadakan perkumpulan warga. Selain mengajarkan cara membuat hand sanitizer,
mahasiswa juga mengajarkan warga cara mencuci tangan yang benar, cara memakai
masker yang benar, cara menjaga jarak yang benar, dan etika batuk.
Edukasi ke warga |
Setelah melakukan edukasi tentang cara membuat
hand sanitizer, diharapkan warga Desa Wringinjajar mengetaui mengenai manfaat dan cara membuat hand
sanitizer sendiri dengan bahan alami, dimana bahan alami ini mudah
didapatkan. Hal ini dapat menghemat
pengeluaran uang untuk membeli hand sanitizer yang beredar di pasaran,
sehingga warga akan lebih memperhatikan dan menjalankan cuci tangan dimanapun
mereka berada.
Oleh: Muhimmatun Nasikhah ( Mahasiswa Program
Sarjana Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro )
Dosen
Pembimbing: Arwinda Nugraheni, S.KM, M.Epid
0 comments:
Post a Comment