Mahasiswa Undip Memetakan Tingkat Kerentanan COVID-19 Sebagai Media Pemantauan Warga
Kenaikan grafik pasien COVID-19
juga terjadi di Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan data yang termuat pada laman
Corona Purbalingga (https://corona.purbalinggakab.go.id/)
per 22 Januari 2021, angka yang terkonfrimasi terpapar virus COVID-19 telah
mencapai 3941 orang. Banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan angka persebaran
COVID-19 ini, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat.
Purbalingga merupakan salah satu
kota industri yang terkenal hingga penjuru internasional. Selain itu, kondisi
geografis dan topografi Kabupaten Purbalingga juga didominasi oleh lahan
persawahan. Bukan hal aneh apabila banyak masyarakat memiliki mata pencaharian
sebagai karyawan pabrik dan petani. Sesuai pada data Badan Pusat Statistik
tahun 2015, jumlah petani dan buruk pabrik sebanyak 354.983 jiwa dari total
665.084 jiwa. Kondisi ini membuat masyarakat harus tetap beraktivitas di luar
rumah. Hal tersebut cukup berpengaruh besar terhadap penularan COVID-19. Oleh
karena itu, diperlukan media yang dapat membantu memantau masyarakat.
Gambar 1 Peta Kerentanan COVID-19 RW 1 Kelurahan Bojong |
Meskipun KKN dilaksanakan secara individu di tempat asal masing-masing, mahasiswa tetap mengupayakan program kerja yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Berdasarkan berbagai latar belakang, maka dibuat salah satu program Peta Kerentanan Terhadap COVID-19 RW I Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Peta ini dapat dijadikan media pemantauan tingkat kerentanan COVID-19 secara spasial. Tingkat kerentanan COVID-19 dipetakan pada unit spasial terkecil yakni rumah pada lingkup RW, yang merupakan lingkungan terdekat dengan masyarakat. Kerentanan terhadap COVID-19 dinilai berdasar beberapa parameter, yakni parameter sosial, lingkungan, ekonomi, dan fisik yang kemudian dilakukan skoring dan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Skoring dan pembobotan tingkat kerentanan dihitung dengan asumsi parameter yang paling berpengaruh adalah parameter sosial yang kemudian diikuti oleh parameter ekonomi, fisik, dan lingkungan.
Kerentanan diklasifikasikan menjadi
tiga kategori, yakni kerentanan rendah, sedang, dan tinggi. Peta Kerentanan
COVID-19 ini juga dilengkapi dengan poster dan pamflet himbauan Peduli COVID-19
dan penjelasan mengenai peta. Menyesuaikan dengan kondisi pandemi, sosialisai
mengenai Peta Kerentanan COVID-19 secara door
to door dan pemasangan poster di tempat – tempat tertentu.
Dengan mengetahui kondisi
kerentanan penyebaran COVID-19, pemerintah setempat dapat memantau kondisi
warganya dan memberikan tindakan yang sesuai dan tepat sasaran. Selain itu,
diharapkan warga bersama dengan pemerintah setempat lebih waspada dan menjaga
diri. Peta Kerentanan COVID-19 ini dibuat
bukan untuk menakut – nakuti warga, namun sebagai “sirene” bagi masyarakat
untuk tetap berhati-hati dan terus menerapkan 3M.
Oleh: Lanina Syifa
Dosen pembimbing : Dinalestari Purbawati, SE., M.Si.
0 comments:
Post a Comment