Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang saling berinteraksi, ada perasaan memiliki dan persatuan antara anggota kelompok, memiliki identitas, norma, nilai komunikasi,kepentingan yang relatif sama secara kolektif. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan sebuah strategi bagi seorang perawat dalam melaksanakan intervensi kepada masyarakat. Strategi intervensi keperawatan komunitas merupakan sebuah strategi/cara yang dilakukan dalam memberikan intervensi kepada komunitas agar komunitas dapat memahami, menerima serta melakukan perubahan pada pola hidupnya demi terciptanya kondisi kesehatan yang optimal baik cakupan dalam skala besar hingga terkecil yakni bagi keluarga dan individu.
Berikut merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas yakni:
1. Kerjasama/Kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau Kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada prinsipnya kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk menguntungkan atau memberi manfaat antara kedua belah pihak, setara, dan tidak ada yang lebih rendah/tinggi.
Contoh:
Sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan praktik pada sebuah daerah kemudian ditemukan di daerah praktik tersebut dekat dengan tempat pembuangan sampah yang menjadi masalah utama. Sampah menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti sesak nafas dan diare pada balita. Menghadapi masalah ini, strategi yang dilakukan mahasiswa dapat berupa kerjasama/kemitraan dengan pihak lain dalam hal ini adalah dinas kebersihan.
2. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai sebagai proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformative kepada masyarakat antara lain adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru. Pemberdayaan adalah dari dan untuk masyraakt sendiri. Kekuatan merkea untuk menyelesaikan masalah itu merupakan berdaya. Masyarakat dikatakan berdaya jika mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
Contoh: peran kader posyandu pada posyandu balita, maupun posyandu lansia/remaja.
3. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan Kesehatan adalah kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti namun juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan Kesehatan. Melalui serangkaian informasi oleh perawat atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Informasi yang diberikan macamnya banyak. Metode yang digunakan dapat bervariasi, bisa dengan menjelaskan secara langsung, atau pun memanfaatkan berbagai macam media seperti media elektronik, tidak hanya berupa materi tetapi juga bisa berupa demonstrasi.
4. Proses kelompok (Group Process)
Melibatkan sebuah kelompok bisa juga disebut swabantu atau self health group.
Contohnya saling bantu antar anggota kelompok. Di dalam kelompok itu saling membantu antar inidividu yang ada di dalamnya. Biasanya anggotanya terdiri dari orang-orang yang memiliki masalah kesehatan yang sama. Misalnya komunitas thalassemia, komunitas jantung. Di dalam komunitas tersebut bisa saling berdiskusi dan berbagi informasi misalnya terkait bagaimana menjaga pola makan dan olahraga.
5. Intervensi professional keperawatan
Salah satu bentuk intervensi langsung perawat kepada klien di keluarga ataupun pada kelompok dengan menggunakan kemampuan professional dalam bentuk intervensi keperawatan mandiri. Bentuknya bisa berupa terapi modalitas dan komplementer.
Demikian materi dari keperawatan komunitas tentang strategi intervensi keperawatan komunitas yang terdiri dari kerjasama/kemitraan (partnership), pemberdayaan (empowerment), pendidikan kesehatan (health promotion), proses kelompok (group process), dan intervensi professional keperawatan. Semoga bermanfaat..
0 comments:
Post a Comment