5 Tipe Kepemimpinan dalam Keperawatan
TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
Materi UKOM - Tipe dan Gaya Kepemimpinan dalam Keperawatan |
Kepemimpinan yang efektif dalam keperawatan merupakan hal yang sangat penting, kepemimpinan dibidang keperawatan sangat penting karena merupakan disiplin ilmu yang luas dalam sistem keperawatan kesehatan (Lorber et al., 2016). Perawat selalu ditantang untuk berpikir tentang kepemimpinan terutama dalam masalah perubahan kesehatan yang sangat cepat dan menentukan tindakan yang tepat. Perawat yang mengetahui gaya kepemimpinan sangat berguna untuk meningkatkan kinerja staff perawat dan meningkatkan pelayanan yang aman serta efektif (Cope, Vicki; Murray, 2017).
Pemimpin menetukan semua tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan keputusan (Gillies, 1986). Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini biasanya akan menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan seluruh kegiatannya dan memerintah seluruh anggotanya untuk mematuhi dan melaksanakannya (DepKes, 1990). Gaya pemimpin yang kewenangan, keputusan, kebijakan mutlak berada pada pemimpin.Komunikasi dari pemimpin ke bawahan, pengawasan seperti sikap, tingkah laku perbuatan diawasi dengan ketat. Tidak ada kesempatan bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan. Lebih banyak kritik dan menuntut pada kesempurnaan serta kesetiaan tanpa syarat. Cenderung dengan menggunakan ancaman dengan sikap yang kasar.
2. Gaya kepemimpinan Demokratis
Prinsipnya pemimpin melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab pada karyawannya (La Monica, 1986). Gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ciri-ciri kepemimpinan demokratis adalah kewenangan tidak mutlak dari pemimpin, sebagian kewenangan dilimpahkan ke bawahan, keputusan dibuat secara kesepakatan bersama, komunikasi dan pengawasan secara baik dan wajar, banyak kesempatan bawahan untuk menyampaikan saran, pemimpin mendorong prestasi bawahan sesuai batasan dan terdapat rasa saling percaya, menghormati dan menghargai.
3. Gaya kepemimpinan Partisipatif
Merupakan gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Dalam pemimpin partisipatif, manajer menyajikan analisa masalah dan mengusulkan tindakan kepada para anggota kelompok, mengundang kritikan dan komentar mereka. Dengan menimbang jawaban bawahan atas usulannya, manajer selanjutnya membuat keputusan final bagi tindakan oleh kelompok tersebut (Gillies, 1986). Konsep kepemimpinan ini menghargai pengetahuan, pengalaman, pendapat individu dalam memutuskan keputusan. Gaya ini didasarkan rasa hormat dan melibatkan masyarakat secara luas dan efektif dalam mengoptimalkan kekuatan dari prespektif orang banyak untuk mengatasi tantangan dalam organisasi.
4. Gaya kepemimpinan Laisserz Faire
Disebut juga bebas tindak atau membiarkan. Staf/bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator (Nursalam. 2002). Model kepemimpinan ini berfokus pada tugas kepemimipinan pada saat terjadi krisis. Pendekatan konsep “lepas tangan” dengan meninggalkan keputusan kepada orang lain, biasanya model ini dipakai karena hendak mengkosongkan posisi sehingga keputusan mengarah pada orang lain atau orang yang mengantikannya. Namun jika anggota yang mampu memotivasi diri sendiri dan sangat kompeten, tingkat pendekatan kebebasan menyebabkan hasil yang bagus (Vann et al., 2014)
5. Gaya kepemimpinan Birokratis
Gaya kepemimpinan yang ditandai dengan keterikatan yang terus-menerus kepada aturan-aturan organisasi. Gaya ini menganggap bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diantisipasi apabila patuh terhadap aturan-aturan dari organisasi.
0 comments:
Post a Comment