Apa Itu Gas Air Mata dan Dampaknya untuk Kesehatan
Belakangan ini, gas air mata sering disebut-sebut dan menjadi sesuatu yang fenomenal karena berkaitan dengan pemberitaan yang sedang ramai di masyarakat. Lantas apa itu gas air mata dan bagaimana dampaknya bagi Kesehatan? Benarkah gas air mata berbahaya bagi kesehatan? Yuk, disini kita akan bahas bersama apa itu gas air mata, bagaimana cara kerja gas air mata, dampak dan bahaya gas air mata untuk kesehatan, serta bagaimana tinjauan medis tentang penggunaan gas air mata.
Pengertian, Cara Kerja & Bahaya Gas Air Mata bagi Kesehatan. Sumber Gambar: RRI.co.id |
Gas air mata adalah senjata berupa senyawa kimia yang seringkali digunakan oleh aparat penegak hukum untuk melakukan pengendalian terhadap masyarakat/massa dengan menyebabkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit.
Kandungan zat di dalam gas air mata adalah senyawa yang paling umum dikenal sebagai chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Contoh lain termasuk chloropicrin (PS), yang juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area); bromobenzilsianida (CA); dibenzoxazepine (CR); dan kombinasi berbagai agen.
Bagaimana cara kerja gas air mata?
Tingkat keracunan yang disebabkan oleh gas air mata tergantung pada beberapa faktor antara lain dimana seseorang terpapar, lokasi paparan (apakah di dalam ruangan atau di luar ruangan), bagaimana seseorang tersebut terpapar, dan lamanya waktu paparan. Gas air mata bekerja dengan menyebabkan iritasi pada area kontak (misalnya mata, kulit, dan hidung) dalam beberapa detik setelah terpapar. Efek dari paparan gas air mata biasanya sembuh dalam waktu 15–30 menit jika seseorang tersebut segera dipindahkan dan dijauhkan dari tempat yang terpapar serta di dekontaminasi (dibersihkan).
Tanda dan gejala langsung dari paparan gas air mata
Orang yang terpapar agen anti huru hara (gas air mata) mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut segera setelah terpapar:
Mata: robek berlebihan, terbakar, penglihatan kabur, kemerahan
Hidung: hidung meler, terbakar, bengkak
Mulut: terbakar, iritasi, kesulitan menelan, meneteskan air liur
Paru-paru: dada terasa sesak, batuk, rasa tercekik, sesak nafas (wheezing), sesak nafas
Kulit: terdapat luka bakar, ruam
Lainnya: mual dan muntah
Paparan jangka panjang atau paparan gas air mata dosis besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan efek parah seperti kebutaan, glaukoma (kondisi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan), kematian segera karena luka bakar kimia parah di tenggorokan dan paru-paru, serta kegagalan pernapasan yang mungkin mengakibatkan kematian
Apa yang harus dilakukan jika terkena paparan gas air mata?
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terkena gas air mata:
1. Tinggalkan tempat/area dimana gas air mata ditembakkan dan cari udara segar
2. Apabila gas air mata disemprotkan di luar ruangan, menjauhlah dari area dimana gas air mata disemprotkan. Apabila di dalam ruangan, segera keluarlah dari gedung tersebut
3. Jika Anda merasa telah terpapar gas air mata tersebut, lepaskanlah pakaian Anda, segera membasuh seluruh tubuh Anda dengan sabun dan air, dan mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.
4. Melepaskan pakaian dengan cara ditarik ke atas ke arah kepala dan hindari menyentuh area yang terkontaminasi, serta lepaskan pakaian secepat mungkin.
5. Basuhlah tubuh secepat mungkin dengan sabun dan air dalam jumlah yang banyak. Apabila mata terasa panas atau penglihatan kabur, bilas mata Anda dengan air biasa selama 10 hingga 15 menit. Jika memakai lensa kontak, lepaskan terlebih dahulu. Jika Anda memakai kacamata, cucilah dengan sabun dan air dan dapat digunakan setelah mencuci kacamata tersebut. Jika Anda mengenakan perhiasan yang dapat dicuci dengan sabun dan air, cuci perhiasan tersebut dan dapat digunakan kembali. Jika tidak bisa dicuci, letakkan dan pisahkan Bersama dengan pakaian yang terkontaminasi.
6. Singkirkan pakaian dan barang lain yang terkontaminasi dengan cara memasukkan ke dalam kantong plastik. Hindari menyentuh area pakaian yang terkontaminasi, atau jika tidak yakin dapat dicegah dengan menggunakan sarung tangan, atau memasukkan pakaian ke dalam tas dengan menggunakan penjepit, gagang alat, tongkat, atau benda serupa. Apa pun yang dirasa terpapar dan terkontaminasi harus dimasukkan ke dalam kantong plastic tersebut termasuk lensa kontak apabila menggunakan. Jika Anda memakai lensa kontak, masukkan juga ke dalam kantong plastik. Kemudian pastikan kantong plastic tertutup rapat.
Sumber Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). Facts About Riot Control Agents Interim document. United States: Emergency Preparadness and Response
0 comments:
Post a Comment