Cara Mengenali Tanda & Gejala Stroke Untuk Orang Awam
Sejak pindah kerja ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang beralamat di Jl. MT. Haryono Kav. 11 Cawang, Jakarta Timur 1,5 tahun lalu, saya langsung punya niat untuk belajar lalu share tentang penyakit neurologi dll via medsos, blog, atau apapun itu. Tapi kemaren-kemaren niat tinggallah niat, eksekusi itu kadang sulit jenderal! (hehe, alesan). Jadi, hayuklah hari ini saya mulai. Nyicil-nyicil sambil belajar, ya belajar neuro ya belajar nulis. Daaan, topic pertama yang saya pilih adalah… STROKE.
Kenapa Stroke? Karena sampai hari ini stroke masih jadi penyakit dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia. Data WHO tahun 2014 menunjukkan bahwa stroke menempati peringkat pertama sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia (sekitar 23,48% dari total kematian). Persentase angka kematian ini aja udah naik jauh dari data yang dipublikasi oleh penelitian dokter kece Yohanna Kusuma tahun 2009. Saat itu, angka kematian akibat stroke sebesar 15,4% dari total kematian. So, we should be more aware!
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kepada para pembaca sekalian terkait tentang stroke yaitu Cara Mengenali dan Mengetahui Tanda dan Gejala Penyakit Stroke Bagi Orang Awam (Umum) yang dikutip dari buku “The Stroke Clinician’s Handbook”, berikut ada dua alat deteksi dini yang bisa kita pakai saat curiga pasien atau keluarga kita terserang stroke:
Tanda dan Gejala Stroke Yang Wajib Diketahui |
A. Cincinnati Prehospital Stroke Scale
1. Facial droop : minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan gigi.
Abnormal bila salah satu sisi wajah tidak bergerak simetris dengan sisi lainnya.
2. Arm drift : minta pasien untuk menutup mata dan mengangkat kedua lengan lurus ke depan, tahan 10 detik. Abnormal apabila ada salah satu lengah yang tampak jatuh/lemah
3. Speech : Minta pasien untuk mengulang kalimat.
Abnormal apabila bicara tidak jelas, atau ada kata yang tidak sesuai muncul
B. Face Arm Speech Test (FAST)
1. Facial Movements : minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan gigi. Lihat kesimetrisan wajah.
2. Arm movements : Angkat lengan pasien 90 derajat jika pasien duduk, atau 45 derajat jika pasien berbaring, lalu minta untuk menahan selama 5 detik. Perhatikan apakah ada lengan yang turun atau jatuh lebih cepat dari yang lain.
3. Speech impairment : Perhatikan gangguan bicara yang muncul. Apakah bicara pelo, tidak jelas, atau sulit mengungkapkan kata. Minta pasien untuk menyebutkan nama benda yang ada di dekatnya, missal gelas, kursi, dll. Bila pasien mengalami gangguan penglihatan, letakkan barang tersebut di telapak tangan pasien lalu minta pasien untuk sebutkan nama benda tersebut.
4. Time : segera hubungi petugas kesehatan atau bawa ke unit pelayanan kesehatan terdekat
Kedua alat pengkajian di atas bisa kita pakai dirumah, kalau kita curiga ada anggota keluarga kita yang terserang stroke. Kalau menemukan gejala di atas, segera bawa pasien ke palayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan. Karena semakin cepat ditangani, kerusakan otak akan semakin minimal. Jangan lupa catat waktu timbulnya gejala untuk dilaporkan ke petugas kesehatan. Jika punya alat cek gula darah dirumah, pasien boleh di cek gula darahnya dan kemudian dilaporkan juga ke petugas kesehatan.
Oleh :-Ade Martiwi Eka Putri- (Perawat Rumah Sakit Pusat Otak Nasional).
0 comments:
Post a Comment