Cara Dokumentasi Asuhan Kebidanan yang Benar
Cara dokumentasi asuhan kebidanan pada
ibu hamil merupakan suatu bentuk catatan dari hasil asuhan kebidanan yang
dilaksanakan pada ibu hamil, yakni mulai dari trimester I sampai dengan
trimester III yang meliputi cara pengkajian masalah kebidanan, cara pembuatan diagnosis kebidanan,
cara pengidentifikasian masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter atau tenaga kesehatan lain serta cara menyusun asuhan kebidanan dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
Lingkup masalah ini adalah masalah kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin dengan waktu kurang lebih dari 280 hari (kurang lebih 40 minggu)
atau 9 bulan 7 hari yang terbagi atas tiga trismester, yakni trismster I
(mulai awal kehamilan), trismester II ( antara kehamilan 14 minggu sampai
dengan 28 minggu), dan trismester III (anatara kehamilan 38 minggu sampai
kehamilan 36 minggu atau sesudah 36 minggu).
Dokumentasi asuhan kebidanan pada
ibu hamil merupakan bentuk catatan dari hasil asuhan kebidanan yang
dilaksanakan pada ibu hamil, yakni mulai dari trimester I sampai dengan
semester III yang meliputi pengkajian, pembuatan diagnosis kebidanan,
pengidentifikasian masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter atau tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat sebelumnya.
Berikut ini adalah Contoh Cara Dokumentasi Asuhan Kebidanan Metode SOAP yang Baik dan Benar:
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis,
dan tertulis. Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien
dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering
digunakan dalam catatan perkembangan pasien. Seorang bidan hendaknya
menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan pasiennya. Selama antepartum,
seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP untuk setiap kunjungan, sementara
dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh menulis lebih dari satu catatan
untuk satu pasien dalam satu hari. Bentuk penerapannya adalah sebagai berikut
(Mufdlilah, 2009).
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari
proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan
pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Bentuk SOAP umumnya
digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan cara penulisannya adalah sebagai
berikut:
- S (subjektif) S (Data subektif) : yaitu data yang berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang merupakan ungkapan langsung.
- O (objektif) : O (Data objektif) : yaitu data yang yang diperoleh dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik, laboratorium dan data penunjang lain..
- A (assesment) : Analisis dan interpretasi, yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.
- P (plan) : Perencanaan yaitu rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau labolatorium, serta konseling untuk tindak lanjut.
Tujuan Melakukan Pendokumentasikan Asuhan Kebidanan dengan Cara SOAP:
- Menciptakan catatan permanen tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien.
- Kemungkinan berbagai informasi diantara para pemberi asuhan.
- Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan.
- Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan.
- Memberikan data untuk catatan nasional, riset, dan statistic mortalitas morbiditas.
- Meningkatakan pemberi asuhan yang lebih aman, bermutu tinggi pada klien
Alasan SOAP digunakan sebagai pendokumentasian:
- Pembuatan grafik metode SOAP merupakan progesi informasi yang systematis yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi suatu rencana asuhan.
- Metode ini merupakan penyulingan inti sari dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
- SOAP merupakan urutan-urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisir pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan DJJ: 140 x/mnt, TD : 160/100
mmhg, S : 37o C, Pols: 84 x / mnt, Rr: 20 x / mnt, Hb: 12 gr%, TFU:
23 cm, kaki: Odema.
S : Ny. A umur 26 tahun, periksa hamil tanggal 2 November 2012.
Dengan keluhan sering merasa letih. Diketahui HPHT : 02 mei 2012
O : K/U ibu baik, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV
TD = 160 / 100 mmHg Pols= 84 x / mnt
S = 37o C Rr = 20 x / mnt
Pemeriksaan fisik
Head to toe
Pemeriksaan Palpasi Pada Ibu Hamil:
Pemeriksaan Palpasi Pada Ibu Hamil:
Leopold
I = TFU : 23 cm, teraba
bagian bulat, lunak, tidak ada lentingan (bokong janin).
Leopold II = -Sebelah
kanan ibu teraba bagan-bagian kecil janin (eksterminas janin).
- Sebelah kiri ibu
teraba bagian keras, panjang ada tahanan
(punggung janin).
(punggung janin).
Leopold III =
Teraba bagian bulat, keras ada lentingan (kepala janin)
Leopold IV = Konvergen
5/5 bagian.
Pemeriksaan Auskultasi Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Auskultasi Pada Ibu Hamil
DJJ : 140 x / mnt
PM : terdengar jelas, 2 jam dibawah pusat kiri ibu
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12 gram%
A : G1P0A0 hamil pada 24 minggu umur 26 tahun
Janin hidup tunggal intra uterin, letak memanjang, presentasi
kepala, konvergen 5/5 bagian dengan preeklamsi.
P :
- Beritahu hasil pemeriksaan.
- Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perkerjaan yang terlalu berat.
- Anjurkan kepada ibu untuk diet garam.
- Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
- Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
- Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran dari bidan
- Ibu mau datang dan periksa 2 minggu lagi ke klinik.
Semoga artikel tentang Contoh Cara Penulisan Dokumentasi Asuhan Kebidanan (ASKEB) dengan Metode SOAP yang baik dan benar ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua khususnya para tenaga medis di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment